Berita

Belajar Sambil Berpetualang: SMAN 1 RIAU SILIP Berkunjung ke Museum Timah

   

         PANGKALPINANG – Kegiatan field trip SMAN 1 Riau Silip menuju Museum Timah berlangsung pada Kamis (18/9/25). Sejak pagi hari pukul 07.45 WIB, para siswa berangkat dengan penuh semangat. Dalam perjalanan ini, mereka tidak hanya diajak untuk melihat koleksi bersejarah, tetapi juga belajar langsung dari berbagai sudut pandang ilmu pengetahuan.

       Sesampainya di Museum, para siswa langsung dipandu oleh tour guide dan guru pendamping untuk berkeliling ruangan pameran. Mereka mendengarkan penjelasan bagi masyarakat Bangka Belitung. Kegiatan ini dilakukan dengan cara observasi langsung, serta pencatatan informasi penting.

     Bapak Agus Jaelani, Guru PKn, menuturkan bahwa pembelajaran di museum ini dapat dikaitkan dengan nilai-nilai pancasila. “Sebagai manusia Pancasila, sejarah timah sangat berkaitan dengan nilai pancasila, kaitannya dengan sila ke-3 kita harus bersatu dalam menggali atau mengeksplorasi sumber daya alam, disini kita harus bersatu dengan pemerintah agar tercipta keadilan dan membangun kesejahteraan bagi masyarakat“, ujarnya.

          Ibu Nurlaili, sebagai Guru Sejarah mengungkapkan memiliki nilai penting pengetahuan sejarah pertambangan timah. “kalo kita lihat dari segi bahasanya saja, ada yang namanya istilah ‘sakan‘ yang berasal dari Thionghoa, sampai sekarang pun istilah itu masih digunakan oleh orang-orang di masa kini untuk menambang timah di Pulau Bangka“, ungkapnya.

         Ibu Etty Yusrika Fitri, Guru Geografi, menambahkan bahwa letak geografis Bangka Belitung berhubungan erat dengan sebaran timah. “Dari pelajaran geografi akan belajar tentang letak strategisnya Indonesia yaitu tentang letak geologis, nah itu sangat berhubungan dengan sejarah timah, dan kita sudah melihat peta geologi yang menampakkan sebaran-sebaran timah di Bangka Belitung“, tuturnya.

         Sebagai bentuk apresiasi, SMAN 1 Riau Silip juga menyerahkan plakat field trip Edukasi Sejarah kepada pihak Museum Timah. Penyerahan plakat ini menjadi simbol kerjasama dalam pendidikan berbasis pengalaman langsung sekaligus mempererat hubungan antara sekolah dan lembaga budaya di Bangka Belitung.

       Dengan adanya kunjungan ini, para siswa diharapkan mampu menghubungkan ilmu pengetahuan yang mereka pelajari di kelas dengan realita sejarah, sosial, dan ekonomi yang ada di daerah mereka. (Ira Dwi)


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa